photo

Sedekahmaffaz.id – Do’a adalah cara berkomunikasi langsung seorang hamba kepada Allah. Selain itu doa merupakan bentuk ketawadhuan atau kerendahan hati. Sehingga bagi hamba yang enggan berdo’a menjadi bentuk kesombongan dan takaburnya kepada Allah. Berikut tiga keutamaan do’a dalam Al-Quran:

1. Do’a bentuk tawakal seorang hamba.

Do’a merupakan bentuk pengakuan seorang hamba atas kelemahannya, sehingga ia butuh pertolongan kepada yang lebih kuat darinya. Menyerahkan urusan kepada Allah adalah bentuk kataatan hamba serta bentuk pemenuhan akan perintahnya.

Allah berfirman dalam Quran surah Al-Ghafir ayat 60:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ

Artinya: “Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”

Menurut Imam Ibnu Hajar maksud dari ayat di atas adalah bahwa do’a bersifat permohonan dan ibadah. Bagi siapa yang tidak mau berdo’a, maka dia pasti sombong dan dia tidak mau berbadah.    

2. Doa adalah tempat terdekat antara Allah dan hamba.

Firman Allah dalam Quran surah Al-Baqarah 186:

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Artinya: “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah sangat dekat dengan hambanya. Terutama dalam mengabulkan doanya. Bahkan disebutkan bahwa Allah itu lebih dekat dari pada urat nadi manusia. Kata dekat ini diartikan secara maknawi bukan jasad. Jadi dekatnya Allah dengan hamba adalah saat Allah mendengar dan mengabulkan do’a hamba-hambanya.

Menurut Syaikh Nawawi Al Bantani, ada dua makna doa yang dimaksud dalam ayat di atas, yaitu: Pertama, doa adalah taubat dari dosa yang dilakukan. Kedua, doa adalah ibadah.

3. Do’a adalah sarana dalam menghadapi ujian.

Hal ini dijelaskan dalam Quran surah Al-Baqarah 153:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ ۝١٥٣

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

Menurut Syaikh Ahmad bin Muhammad As-Shawi menjelaskan yang dimaksud dari sabar dalam ayat ini adalah bersabar dalam menjalankan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan. Rasulullah menegaskan bagi orang yang bersabar ia akan diberikan pahala 300 derajat, dan jarak antara dua derajat itu seperti jarak langit dan bumi. Dan bagi orang yang bersabar dalam ketaatan ia memperoleh 600 derajat, sedangkan bagi yang bersabar dalam meninggalkan kemaksiatan diangkat kedudukannya 900 derajat.

Oleh karena itu, beruntunglah orang-orang yang senantiasa bersabar dalam menjalankan kehidupannya. Adapun dalam menjalankan kesabaran tersebut maka manusia diperintahkan untuk senantiasa mendakat pada Allah dengan berdoa.

Demikianlah tiga keutamaan berdo’a bagi umat Islam, semoga kita tergolong pada orang-orang pilihan yang senantiasa dekat dengan Allah


Bagikan ke Teman





Rekomendasi Artikel